Tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi yang ada sekarang ini merupakan produk dari perang bahkan bisa jadi semua teknologi yang ada saat ini seperti handphone,internet,pesawat,mobil,computer dan teknologi lainnya adalah produk dari perang. Dengan adanya perang, yang memiliki teknologi tercanggihlah yang akan menguasai medan pertempuran sehingga semua kalangan berlomba-lomba untuk menjadikan dirinya sebagai pihak yang terkuat dengan terknologi tercanggih yang dimilikinya.
Dunia saat ini tengah memasuki era nanoteknologi. Barang-barang yang dihasilkan dibuat semakin prktis dan simple dengan kapasitas yang jauh lebih besar, tapi ukuran jauh lebih kecil dan kemampuan kerja yang makin tinggi juga. Dengan nanoteknologi Israel telah bisa membuat Robot nyamuk yang dapat mengitari target yang tidak bisa di jangkau oleh peluncur rocket yang mereka namai "bionic hornet" atau bisa di sebut Remote Pilot-less Vehicle (RPV). Ini adalah salah satu dari beberapa senjata yang sedang di kembangkan oleh ilmuan militer Israel. Beberapa di antara nya adalah sarung tangan yang dapat membuat pemakai memliki kekuatan "bionic man" dan sensor kecil untuk mendeteksi pembom bunuh diri. Prototype untuk senjata-senjata baru ini akan siap dalam waktu 3 tahun. Robot nyamuk adalah salah satu produk yang dihasilkan oleh militer Israel pada tahun 2006, lalu telah menghasilkan apa militer Israel pada tahun 2009 sekarang ini? Dan bila kita bandingkan dengan Indonesia telah menghasilkan teknologi apa Indonesia saat ini?bahkan sampai detik ini Indonesia belum bisa meluncurkan roket sendiri, apalagi meluncurkan satelit komunikasi keluar angkasa. Padahal saat ini hamper seluruh masyarakat Indonesia telah mempunyai HP, dan mereka sangat bangga dengan HP yang mereka miliki. bahkan HP menjadi tolok ukur kemapanan dan keadaan strata social seseorang bagi sebagian masyarakat. Tanpa mereka sadari bahwa sebenarnya komunikasi HP dihubungkan oleh satelit, dan sampai saat ini Indonesia belum mampu menciptakan satelitnya sendiri. Selama ini Indonesia hanya baru mampu membeli satelit dari rusia atau amerika, dan itupun “ngutang”. Secara logika, produsen pastilah lebih mengetahui keadaan dan segala teknis pengoperasian dari barang yang dibuatnya dibandingkan dengan konsumen yang hanya terima jadi. Jadi bila satelit komunikasi kita saat ini kita beli dari rusia atau amerika, pastilah mereka bisa dengan mudah mengakses semua data komunikasi yang kita miliki.
Jadi menjadi hal wajar bila sampai saat ini Indonesia masih seperti ini keadaannya, sangat mudah di “obok-obok” oleh pihak-pihak yang mempunyai kepentingan. Tetapi ironisnya hanya sedikit dari masyarakat Indonesia yang sadar dan mau menyikapi hal ini. Ataupun ada yang telah sadar dan mengetahui tapi mereka hanya pasrah pada keadaan yang tengah terjadi.
Menjadi peran dan tanggung jawab kita sebagai generasi muda yang paling lama berada di panggung akademis (baca; mahasiswa) untuk senantiasa terus menghasilkan inovasi dan kreasi teknologi agar kita bisa kembali menaikkan harga diri dan martabat bangsa ini di mata internasional.
“kami tidak mengharapkan sesuatupun dari manusia,
Tidak mengharap harta benda atau imbalan lainnya,
Tidak juga popularitas, atau hanya sekedar ucapan terimakasih, yang kami harap adalah ; terbentuknya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat serta kebaikan dari allah pencipta alam semesta”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar