Assalamu'alaykum,,,
semoga  bisa  menjadi  renungan
untuk  bersama-sama  menjadi  lebih  baik
Saudaraku…
Berhentilah  sejenak.  Duduklah.  Hirup  kuat-kuat  udara,  lalu  hembuskan
kembali  dengan  perlahan.  Sesungguhnya  kita  butuh  beristirahat.  Butuh
melonjorkan  kaki  sejenak.  Butuh  air  dingin  walau  seteguk.  Dan  butuh
berhenti  untuk  mendapatkan  kekuatan  kembali.
Saudaraku…
Tahulah  betapa  pegalnya  kaki-kaki  kalian  menapaki  jalanan  ibukota  dalam
aksi-aksi  yang  digelar.  Tahulah  betapa  sesaknya  nafas  kalian
menyuarakan  kebenaran  di  hadapan  kezhaliman  penguasa.  Tahulah  betapa
sengat  mentari  telah  membuat  kulit  kalian  kian  legam.  Dan  tak  terkata
deras  peluh  yang  mengucur.  Tak  terkira  berapa  rupiah  telah  terpakai.  Tak
terhitung  waktu  yang  berjalan  melewati  rapat-rapat  yang  melelahkan.
Pengorbanan  antum,  Yaa  ikhwah  fillah…,  cukuplah  4JJI  yang  akan
membalasnya…
Saudaraku…
Dalam  peristirahatan  ini,  mari  sama-sama  kita  renungkan,  siapa  sebenarnya
diri  kita.  Apa  hakikat  kita  wahai  ikhwah?  Siapa  kita  hingga  menyangka
kitalah  yang  terbaik  dia  antara  semua?  Siapa  kita  hingga  sesumbar  bahwa
kita-lah  yang  lebih  tahu  daripada  yang  lainnya?
Saudaraku…
Banyak-banyaklah  beristighfar.  Kita  boleh  bangga  karena  4JJI  telah
memasukkan  kita  ke  dalam  barisan  ini.  Kita  harus  bersyukur  bahwa  tak  semua
orang  bisa  terpilih.  Ya,  kita  adalah  manusia-manusia  pilihan.  Yang  tak
sembarang  menerima  pembelajaran.  Yang  tak  asal-asalan  diikutsertakan.  Kita
boleh  bangga,  Ikhwah.  Sebab  kita-lah  orang-orang  pilihan…
Saudaraku…
Tundukkan  dalam-dalam  wajah  dan  hatimu  di  hadapan-Nya.  Hakikat
orang-orang  pilihan  bukanlah  berarti  kita  bisa  menyombongkan  diri.
Predikat  orang-orang  pilihan  tidaklah  bermakna  kita  bisa  memandang  rendah
semuanya.  Orang-orang  pilihan  bukanlah  yang  petantang-petenteng  menganggap
yang  lainnya  tak  bisa  apa-apa.
Tapi  orang-orang  pilihan,  wahai  Saudaraku…,  adalah  yang  mampu  menerima
amanah  sebesar  dan  seberat  apapun.  Orang-orang  pilihan  adalah  yang  selalu
merendah  hati,  ibarat  bulir  padi  yang  semakin  merunduk  kala  ia  matang.
Orang-orang  pilihan  adalah  yang  selalu  berusaha  meluruskan  kesalahan,  pun
tak  marah  kala  ia  diingatkan.  Orang-orang  pilihan  adalah  yang  dapat
dipercaya,  yang  kuat  dan  tegar  menghadapi  rintangan,  dan  selalu  berfikir
positif  bahwa  semua  ini  bukanlah  beban.  Orang-orang  pilihan  adalah  yang
sanggup  membuktikan  bahwa  dirinya  memang  benar-benar  orang  yang  dipilih
dengan  tidak  sembarangan.
Saudaraku…
Adakah  kita  benar-benar  merupakan  orang-orang  pilihan?  Orang-orang  yang
dapat  dipercaya  mengemban  amanah,  yang  bumi  serta  gunung-gunung  enggan
untuk  menerimanya?  Atau  jangan-jangan  kita  telah  tertipu  oleh  panggilan
itu?  Jangan-jangan  tanpa  sadar  kita  terjebak  label  dan  telah  merasa  cukup
hebat  dengan  itu  semua?  Jangan-jangan  kita  menyangka  telah  berbuat  baik,
sementara  tak  setitikpun  perbuatan  kita  bernilai  di  sisi  4JJI?
“Katakanlah,  ‘Apakah  akan  Kami  beritahukan  kepadamu  tentang  orang-orang
yang  paling  merugi  perbuatannya?  Yaitu  orang-orang  yang  telah  sia-sia
perbuatannya  dalam  kehidupan  dunia  ini,  sedangkan  mereka  menyangka  bahwa
mereka  berbuat  sebaik-baiknya.”  (QS.  Al  Kahfi  :  103-104).
Na’udzubillaahi  min  dzaalik.
Saudaraku…,
Predikat  itu  tidaklah  boleh  membuat  kita  kemudian  merasa  aman  dari  azab
4JJI.  Sapaan  itu  tidaklah  mengesahkan  bahwa  kita  boleh  bersantai-santai.
Label  orang-orang  pilihan  bukanlah  legitimasi  bahwa  kita  sah-sah  saja
berbuat  seenaknya,  berlaku  sombong  dan  merendahkan  yang  lainnya.
Padahal  saudaraku…,  siapa  tahu  di  luar  sana  ternyata  jauh  lebih  banyak
orang  yang  layak  mendapat  predikat  itu?  Siapa  mengira  bahwa  mungkin  saja
label  ini  dapat  menjadi  fitnah  dan  bumerang  bagi  diri  kita  di  kemudian
hari?
Maka  saudaraku…,
Teruslah  merenungi  hakikat  orang-orang  pilihan  itu.  Janganlah  berhenti
memuhasabahi  diri  sebelum  semuanya  terlambat.  Dan  senantiasalah  dekatkan
jiwamu  pada  Penguasa  yang  menggenggamnya.  Orang-orang  pilihan  harus  bisa
membuktikan  bahwa  ia  memang  layak  mendapat  predikat  itu.  Orang-orang
pilihan  harus  mampu  menunjukkan  keoptimalan  usahanya.  Orang-orang  pilihan
tidaklah  boleh  men-judge  yang  lain  seenaknya,  menganggap  rendah,  bahkan
merasa  dirinya  yang  paling  baik.  Orang-orang  pilihan  bukanlah  barisan
penggembira  yang  tak  mau  bertanggung  jawab  terhadap  apa  yang  tlah  ia
perbuat.  Bukan  yang  keasyikan  bercanda,  lepas  tertawa-tawa,  dan  menganggap
enteng  apa  yang  sudah  ditaklifkan  kepadanya.  Bukan…  Bukan  seperti  itu  tipe
orang-orang  pilihan,  Saudaraku…
Orang-orang  pilihan  adalah  yang  tak  pernah  mengeluhkan  jauhnya  perjalanan.
Orang-orang  pilihan  adalah  yang  tak  cepat  putus  asa  ketika  menghadapi
rintangan  dan  ancaman.  Orang-orang  pilihan  adalah  yang  tegar  ketika
cobaan-Nya  diturunkan.  Orang-orang  pilihan  adalah  yang  selalu  mengkritisi
kezhaliman  dan  kesalahan,  tapi  sekaligus  juga  tak  pernah  keberatan  ketika
mendapat  teguran  dan  kritikan.
Saudaraku…,
Renungkanlah.  Adakah  kita  benar-benar  layak  menjadi  orang-orang  pilihan
itu?  Mari,  jawab  saja  dengan  pembuktian.
“Hai  orang-orang  yang  beriman,  barang  siapa  di  antara  kamu  yang  murtad
dari  agamanya,  maka  kelak  Allah  akan  mendatangkan  suatu  kaum  yang  Allah
mencintai  mereka  dan  mereka  pun  mencintai-Nya,  yang  bersikap  lemah  lembut
terhadap  orang  yang  mukmin,  yang  bersikap  keras  terhadap  orang-orang
kafir,  yang  berjihad  di  jalan  Allah,  dan  yang  tidak  takut  kepada  celaan
orang  yang  suka  mencela.  Itulah  karunia  Allah,  diberikan-Nya  kepada  siapa
yang  dikehendaki-Nya,  dan  Allah  Maha  Luas  (pemberian-Nya)  lagi  Maha
Mengetahui.”  (QS.  Al-Maidah:54)
Bukan  dakwah  yang  membutuhkan  kita,  tapi  kitalah  yang  membutuhkan  dakwah.
"BERGERAK  ATAU  TERGANTIKAN!!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar