Kamis, 10 September 2009

Keadaan Ummat islam saat ini

Jika kita melihat fenomena yang terjadi saat ini, ummat islam kian popular, kian terangkat wajahnya, kian termahsyur syi’arnya.,.namun sayangnya kemahsyuran syi’ar dan ketertampakkan wajahnya bukan menggambarkan apa yang seharusnya dan sesungguhnya harus tergambar.. bukan keindahan atau keelokkan dirinya, namun keterpurukkkan dan kehinaan yang dimunculkan oleh media-media yang ada, berbagai media mulai dari Koran sampai internet di jejali oleh berita-berita keterpurukkan wajah islam di mata ummat akhir zaman.,tidak sedikit bahkan para pemeluknya sekalipun terkesan dengan senanghati menerima visualisasi keterhinaan yang digambarkan oleh berbagai macam media. Islam adalah teroris, islam hanya ritual keagamaan, islam agama ekstreem, islam tidak manusiawi, islam tidak mengakomodir kebebasan gender dan lain sebagainya,.,..
Dimana2 islam di visualisasikan dengan kaum-kaum termarginalkan, kaum-kaum tertindas, kaum pelaku berbagai macam kriminalitas, mulai dari pembantaian bosnia Herzegovina tahun 92, belakangan invasi amerika ke afganistan, dilanjutkan dengan invasi ke irak yang mendapatkan legalitas langsung dari dewan keamanan pbb dengan suara mutlak dengan dalih terorisme, penodaan agama yang kian marak, pembuatan kartun nabi di Denmark, penerbitan buku kontroversi nabi Muhammad di mesir, pelecehan ka’bah dalam pameran seni di berlin jerman, dan pembuatan film anti kuran di belanda oleh great wealders yang itupun akhirnya dilegalkan oleh mahkamah belanda pada siding 7 april 2008 silam.
Lalu apakah ini semua kebetulan? Di dunia ini tidak ada yang kebetulan, semuanya by scenario, pasti ada yang mengatur.,. dan ini memang lah keinginan dari kaum anti islam yang ingin dan sengaja untuk menampakkan wajah islam dan memvisualisasikan diri islam dengan penampakan yang seperti sekarang ini, jijik, teroris, common enemy, dll. Padahal bukankan islam ini rahmatan lil’alamin?
Adalah benar bahwa islam adalah agama yang tertinggi dan tidak ada yang akan bias menyamai ketinggiannya,,,(alislaamu ya’luu wala yu’laa ‘alaih,,,). Jika di ibaratkan islam adalah nada lagu yang sangat indah, yang sangat merdu, bahkan yang paling merdu dari sekian banyak nada yang ada di muka bumi ini, bagaimanapun nada itu akan tetap menjadi yang terindah dan termerdu yang pernah ada siapapun yang menyanyikannya.,. adapun jika terdengar sumbang atau tidak nyaman ditelinga, bukanlah nadanya yang jelek, tetapi sang penyanyinyalah yang tidak mampu memainkan keindahannya… bias jadi sang penyanyi lagi flu, atau serak, sebagus apapun nadanya, jika yang menyanyikannya sedang sakit, maka nada itupun akan terdengar tidak seperti seharusnya karena factor teknis. Jadi bias jadi kitalah sang penyanyi nada indah itu yang sedang sakit saudaraku, maka jika kita ingin kembali mendengar dendangan indahnya nada islam yang kian indah itu, marilah kita perbaiki diri kita agar benar2 mampu untuk menyanyikannya dengan sempurna.
ingatkah kita semua bahwa rasulullah pernah bersabda, di akhir zaman kaumku akan banyak, banyak tak terhitung,tapi bagaikan buih yang bertebaran dilautan, banyak tapi tidak berkekuatan sama sekali….
Lalu apakah itu kita? Buih itukah kita? Ataukah kita genersai terbaik itu?
Semuanya hanya dapat terukur dengan kontribusi yang dapat kita berikan dimasyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar