Jumat, 25 Juni 2010

VISI PERADABAN, BE A TEACHER OF UNIVERSE…


Saya sangat suka bermimpi, dan sungguh sangat banyak mimpi-mimpi saya… tapi saya telah tetapkan, Arsitek peradaban adalah muara dari derasnya arus mimpi-mimpi itu… Arsitek Peradaban adalah kata yang saya fikir bisa mewakili semua mimpi-mimpi saya..ya, arsitek peradaban.. mudah-mudahan Allah SWT melimpahkan karunia kekuatanNya kepada kita untuk segera mewujudkannya. Untuk segera menjemput kejayaan itu, kejayaan yang niscaya kita raih..insyaallah..
Ikhwah fillah, kebangkitan islam menuju sebuah kejayaan yang dijanjikan adalah impian kita semua sebagai kader dakwah. Dan terlibat langsung dalam prosesnya adalah harapan yang sungguh tiada terkira besarnya. Mudah-mudahan Allah SWT., memperkenankan kepada kita sebagai ujung tombaknya.
Pada mulanya, ketika prediksi besar kebangkitan itu akan dimulai dari wilayah timur, para ulama saat itu memperkirakan bahwa negeri di timur itu adalah khurasan, karena itulah wilayah islam yang diketahui paling timur saat itu. Tapi seiring berjalannya waktu, diketahui bahwa masih ada wilayah negeri islam yang lebih timur,lebih besar, dan lebih potensial. Yakni Indonesia tercinta.
Telah banyak disinggung dan dijelaskan akan rasionalisasi teori kebangkitan islam ini,teori kebangkitan dari Indonesia, negara islam terbesar di dunia. dalam banyak forum kajian, buku dan forum-forum motivasi. Dan percayalah, saya sangat percaya dan optimis itu benar,dan kian dekat.
saya sangat meyakini dan optimis bahwa janji itu akan dimulai dari negeri kita. Dari negeri islam wilayah timur.indonesia. Sampai akhir april 2010, keyakinan saya hanya baru sebatas itu semua. Walaupun demikian itu menjadi sumber motivasi luar biasa. Walaupun saya akui masih agak abstrak saat itu. (Belum mendapatkan pola yang sesuai untuk mewujudkannya).
Kemudian Allah memberikan kesempatan memperjalankan saya melalui sebuah invitation dalam sebuah program research grant dan study career, juga studi komparasi dakwah kampus.
Setalah menjalaninya, ternyata sungguh sangat luar biasa, apa yang saya dapatkan sungguh duluar espektasi awal yang siperhitungkan. Yang saya dapatkan bukan hanya sekedar jaringan scholarship atau kunjungan perusahaan dan study career, tapi lebih dari itu semua adalah sebuah MIMPI BESAR. Sebuah pola yang mengarahkan kita untuk mencapai sebuah Visi KEBANGKITAN dan KEJAYAAN ISLAM, Ustadziatul ‘alam.
Disana saya mencoba melakukan studi komparasi dari 3 negara serumpun, saya banyak berdiskusi terkait perkembangan, potensi, permasalahan, kesamaan, kultur, seni dan budaya,ekonomi, politik, sampai perkembangan ilmu pengetahuan. Melihat bagaimana pola dan peradaban serta mimpi diantara kita bersama. Diskusi tersebut sungguh luar biasa banyak memberikan inspirasi dan ide-ide “raksasa” yang siap untuk di bangun.
Saya semakin yakin bahwa Kebangkitan dan kejayaan islam akan dimulai dari wilayah islam bagian timur,dan Keyakinan saya akan itu semua semakin terteguhkan. Kebangkitan islam dari nusantara. Ya, dari nusantara, bukan hanya dari Indonesia,tapi nusantara. Indonesia, Malaysia,brunei Darussalam.
Selama ini kita terlalu terpaku pada ashobiah dan jebakan konspirasi pengkotak-kotakan Negara islam. Padahal sungguh sangat besar potensi ke-3 negara ini untuk disatukan dan dikembangkan. Tak terkira seperti apa kekuatannya bila ke-3 negara islam ini bersatu dan saling bahu membahu. Subhanallah…
Dimulai dari Indonesia, Malaysia dan brunei Darussalam. Kemudian merambah melalui Thailand,Vietnam dan terus merambah melalui deretan wilayah ke utara. Melalui papua menuju terus ke selatan menuju Australia.
Bayangkan, bila Indonesia, Malaysia dan brunei ini bersatu dalam satu hal saja, perdagangan, dan itu solid, wilayah jalur perdagangan asia, eropa dan Australia akan dikuasai. Bagaimana tidak, jalur perdagangan dunia yang paling murah, pendek, cepat dan aman saja melalui nusantara.
Coba perhatikan jalur perdagangan dunia berikut,
Semua jalur perdagangan melewati wilayah nusantara, bila kita mau dan solid, kita bisa menguasai selat malaka dengan membuat pusat-pusat transit perdagangan di sepanjangnya. jalurnya tidak hanya lagi tertumpu di singapura, kita bisa membuat jalur baru. Jika Indonesia Malaysia sepakat untuk memblok selat malaka saja, perekonomian dunia pasti akan collaps. Bahkan bisa jadi memicu perang dunia dan kembali terjadi perebutan wilayah. Karena amerika, china, jepang dan Negara-negara besar lainnya sangat bergantung pada selat ini untuk keperluan transportasi supply energinya. Seperti terlihat pada peta di atas, selat malaka, sunda dan Lombok adalah jalur tercepat dan aman yang paling mungkin digunakan sebagai jalur transportasi dunia. Jadi sebenarnya kita mempunyai daya tawar yang sungguh sangat luar biasa besar, kita bisa kenakan pajak jalan untuk melewati jalur kita, stinggi apapun pasti akan di penuhi. Karena apa, karena kalau tidak melewati jalur kita, mereka harus menggunakan jalan memutar, dan tentunya dengan biaya dan resiko yang lebih besar.
Bila kita lihat peta selat malaka di atas, batam sebenarnya tidak kalah strategis  dibandingkan singapura. Batam ada di tengah-tengah ujung selat malaka, sedangkan singapura di pojok. Bukan Cuma batam, tapi pulau bintan, karimun, dan natuna juga tidak kalah strategis dan potensial. selain posisi nya yang strategis, juga memiliki kekayaan alam yang mencukupi. Bila singapura yang padahal hanya untuk mendapatkan air bersih (yang merupakan kebutuhan primer manusia) harus membeli dari johor Malaysia -Karena jelas singapura bahkan tidak memiliki hutan- bisa sangat begitu berkembang, apalagi wilayah kita yg sudah jelas lebih unggul dalam hal kekayaan alam dan fasilitas alaminya yg subhanallah luar biasa, mestinya menjadi daya tawar yang sungguh luar biasa hebat untuk bersaing dengan singapura. Ini adalah kunci awal untuk bisa memotong dominasi kekuatan amerika. Singapura Yang selama ini menjadi ujung tombak westernisasi bisa kita minimalisir atau bahkan di eliminir. Dan kita substitusi dengan keindahan budaya islam. Singapura yang dengan “amerika”nya sungguh sangat sombong dan merendahkan Negara-negara islam kini, bisa kita tekan “ego”nya. Sepakati saja bersama Malaysia untuk menutup selat malaka, dan hentikan supply air bersih ke singapura, collaps pasti, lalu buat tawaran. Atau ide-ide lainnya yang insyaallah akan datang seiring  prosesnya.
Untuk jalur perdagangan utara kita bisa membuka jalur alternatif baru melalui Kalimantan, brunei, philipina dan terus ke utara. Dengan tetap mempertahankan jalur lama, tapi tentunya dengan menaikan posisi tawar Batam –yang katanya dalam proses menjadi hongkong asia- sebagai pusat transit selain singapura. – disinilah mengapa kita harus menguasai kebijakan, karena ini sangat tergantung juga dengan kekuatan politik -
Sudah dipastikan Indonesia dengan mutlak bisa menguasai jalur selatan meuju Australia. lurus terus keselatan melawati batam, menyusuri sumatera, melewati selat karimata, melalui laut jawa, selat Lombok, dan terus sampai jalur Australia. Dengan begitu tempat strategis perdagangan antar bangsa itu bukan lagi tertumpu pada singapura,tapi negara2 nusantara kita. subhanallah, sepanjang jalur baru itu akan menjadi tumpuan jalur perdagangan dunia dan menjadikan Negara islam sangat KUAT.
Dan Nusantara yang akan memegang kendali, karena kitalah yang memegang kunci jalur perdagangan. Lihatlah peta di samping, betapa potensialnya Negara kita untuk menjadi jalur utama perdagangan, dengan Malaysia dan brunei sebagai pintu gerbang dan penyokongnya.
Lihat peta diatas, lalu coba buat pola jalur pelayaran yang paling aman dan dekat yang menghubungkan belahan benua amerika,eropa, dan asia menuju Australia? Jalur mana selain nusantara yang bisa di gunakan? Yang paling aman dan dekat. Ada? Tidak ada jawabannya.. nusantaralah yang paling tepat.
Siapa yang menguasai jalur perdagangan,dia yang akan menguasai perekonomian, siapa yang menguasai perekonomian, dialah yang memiliki kendali besar, yang memiliki kendali besar itu dialah yang berkuasa untuk membuat pola, yang akan menjadi trendsetter,ustadziatul ‘alam. cita-citaku, cita-citamu, cita-cita kita semua kader dakwah.
Dan saudaraku, percayalah, ini harus dimulai. Dan tidak akan ada yang memulai bila tidak kita yang memulai. Jadi marilah kita mulai. Segalanya harus direncanakan bukan? Jadi mari kita rencanakan. Untuk menyambut kejayaan itu, saat dimana islam menjadi pusat kendali dunia, menjadi guru peradaban dunia. Dimulai dari kita, dari tangan kita.
Darisana saya mencoba mencari kunci-kunci utama (miftah= isim alat dari fataha yang artinya kunci,n_nv), ternyata kita harus memulainya dari 3 negara utama seperti yang saya sebutkan di atas. Indonesia,Malaysia,bruneidarussalam. (ini versi miftah, monggo bila ada referensi lain..). Dan saya menyebut konsep ini dengan konsep “Kebangkitan Islam dari Nusantara”.
Untuk visi besar ini,dan dengan didasari dengan segala paparan diatas, saya membuat suatu pusat komunikasi 3 negara ini, walau hanya baru via milist. Disini harapannya bisa saling mengeksplore perkembangan dakwah satu sama lain di Negara masing2…bukan sekedar itu tentunya, juga menghasilkan konsep2 besar.. resolusi bersama, untuk menggapai visi peradaban itu..insyaallah…
Ini mimpi besar saya, mimpi yang saya rasa kian nyata, kian dekat, kian jelas jalannya. Yang tadinya belum terpola arahnya, kini bukan lagi hanya sekedar kata abstrak., Alhamdulillah sketsanya sudah mulai berpola… DA’I GLOBAL… mimpi yang kian meneguhkan cita-cita saya, menjadi seorang ARSITEK PERADABAN.
Sungguh sangat besar cintaNya pada kita, konsep inilah yang di ajarkan Allah pada saya dalam jaulah singkat saya ke Negara tetangga… ini konsep dasarnya, dan subhanallah, Allah juga menunjukkan dan memberikan perangkat pendukungnya.. banyak mimpi dan konsep yang Allah berikan sebagai bekal. Tentunya Allah mengajarkan ini dengan tujuan besar,untuk bekal membangun sebuah tatanan peradaban besar nantinya. Peradaban islami.peradaban qur’ani. Peradaban madani. insyaallah…
Mungkin inilah mimpi saya yang mudah-mudahan menjadi spirit bersama.

Sebagai penutup, izinkanlah saya menyampaikan sebuah kisah seorang sahabat nabi,
Diriwayatkan dari Syidad bin al-Had radhiallahu ‘anhu bahwasanya seorang lelaki dari Arab Badui datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam –kemudian beriman kepadanya dan mengikuti ajarannya– lalu orang itu berkata kepada Nabi, “Aku berhijrah untuk mengikuti ajaranmu.” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berpesan kepada para sahabat tentang orang tersebut.
Setelah kembali dari suatu peperangan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memperoleh harta rampasan perang. Rampasan tersebut dibagi-bagi untuk nabi dan para sahabat. Orang Badui tersebut juga mendapat bagian. Tetapi ia tidak kelihatan. Ketika suatu hari ia berada di tengah-tengah sahabat. Para sahabat memberikan jatah tersebut kepadanya.
Ia bertanya, “Apa ini?”
Para sahabat menjawab, “Bagian (jatah) mu yang telah disisihkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.” Ia mengambil jatah tersebut lalu mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seraya bertanya, “Apakah ini?” Beliau menjawab, “Aku telah menyisihkannya untukmu.”
Dia berkata, “Aku mengikutimu bukan untuk memperoleh seperti ini, tetapi agar aku terkena anak panah di sini -sambil mengisyaratkan ke lehernya- sehingga aku menemui ajalku dan masuk Surga.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika Engkau jujur kepada Allah, niscaya Allah percaya dan akan menyampaikan keinginanmu.”
Ia terdiam sejenak, kemudian bangkit untuk ikut serta memerangi musuh. Setelah itu datang seseorang menggotongnya sambil membawa pedang, dia terluka pada bagian sebagaimana yang ia isyaratkan, lehernya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Apakah ini orang Badui yang itu?” Para sahabat menjawab, “Benar.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian bersabda, “Ia jujur kepada Allah maka Allah memenuhi permintaannya.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengkafaninya dengan baju jubah beliau, kemudian menshalatkannya. Di antara doa yang dipanjatkan Nabi untuknya adalah, “Ya Allah, ini adalah hambaMu, keluar dari kabilahnya untuk berhijrah menuju jalanMu, kemudian mati syahid karena terbunuh, dan aku menjadi saksi atas yang demikian itu.” ( Shahih Sunan an-Nasa’i, hal. 420.)
Sumber : 99 Kisah Orang Shalih

Dan ikhwah fillah rahimakumullah, insyaallah tulisan ini adalah bentuk kejujuran saya kepada Allah swt yang maha agung, mudah-mudahan Allah memperkenankannya… amiin..

Rabu, 16 Juni 2010

Inikah Ukhuwah?

Bulan mei 2010, alhamdulillah wa syukurillah Allah berkenan memperjalankan saya ke negeri seberang... dari berbagai macam agenda dan kunjungan yang saya jalani, ada 2 hal yang sangat lekat di fikiran saya sampai saat ini... visi besar dan ukhuwah.

Disana saya memiliki beberapa teman dari beberapa negara, memang belum lama kenal, tapi sungguh lebih terasa manisnya ukhuwah bersama mereka. tahukah apa yang menyatukan kita? visi besar. ya, visi besar kejayaan (insyaallah akan saya coba tuliskan di postingan berikutnya).

Dari hanya 2 hari kebersamaan saya bersama mereka, yang paling menggetarkan dan menjadikan ukhuwah ini kian kuat terhunjam adalah saat kita hendak berpisah.(bukan berarti ketika aktivitas bersama tidak lho.,).

Seperti layaknya perpisahan antar sahabat (ikhwan), "berpelukan" bisa dikatakan hal lumrah yang biasa terjadi dalam setiap prosesi perpisahan. ini begitupun dengan perpisahan kami. saat hendak berpisah , kamipun berpelukan sebagaimana biasanya kebanyakan orang, lalu bersalaman. tapi sungguh pada perpisahan ini saya benar-benar mendapatkan kesan yang berbeda dan luar biasa. sebuah ungkapan. ya sebuah ungkapan yang belum pernah saya dapatkan seumur hidup saya. sebuah ungkapan cinta. ya, sebuah ungkapan cinta... (terlebih dari seorang ikhwan, lho?..)

Setelah bersalaman, ketika tangan kita masih dalam satu kepalan, sahabatku itu kemudian memandang wajah saya seraya berkata berat, " akhi,,, ana uhibbuka fillah.." dan kembali memeluk saya...

Bisa dibayangkan bagaimana keadaan saat itu? dan apa yang saya rasakan?
saya sungguh sangat kaku, kaget, grogi, dan perasaan-perasaan aneh lainnya. fenomena yang sungguh belum pernah saya alami bersama saudara-saudara saya di indonesia, bahkan belum pernah saya lakukan kepada saudara-saudara saya di keluarga sekalipun.sekalipun. suasana saat itu sungguh belum pernah saya alami sebelumnya.

Ada sebuah dorongan energi dan keharuan yang datang entah dari mana.
saat itu, barulah kusadari.... inilah UKHUWAH.sungguh indah dan manis terasa, bila segalanya didasari dengan IMAN.

Subhanallah... sungguh indah jalan ini, syukurku hanya padaMU ya rabb... terimakasih atas segala karuniaMu kepada hambamu ini..
  
Diriwayatkan oleh Anas ra.,
"Ada seorang laki-laki di sisi Nabi SAW. Tiba-tiba ada sahabat lain yang berlalu. Laki-laki tersebut lalu berkata, "Ya Rasulullah SAW, sungguh saya mencintai orang itu (karena Allah SWT)." Maka Nabi SAW bertanya, "Apakah engkau telah memberitahukan kepadanya?" "Belum", jawab laki-laki itu. Nabi SAW bersabda, "Maka bangkit dan beritahukanlah padanya, niscaya akan mengokohkan kasih sayang di antara kalian." Lalu ia bangkit dan memberitahukan, "Sungguh saya mencintaimu karena Allah." Maka orang ini berkata, "Semoga Allah SWT mencintaimu, seperti engkau mencintaiku karenaNya." (HR. Ahmad, dihasankan oleh Al-Albani).

dan sejak saat itu, saya berazzam, akan senantiasa menebar cinta*...  dimulai dari keluarga dan sahabat2 tercinta...

Simple sahabatku, hanya dengan mengungkapkan rasa cinta kita kepada keluarga dan sahabat kita.,
jika kita belum pernah mengungkapkannya kepada ayah bunda kita, kepada saudara-saudara dan sahabat kita, marilah kita mulai tebar benih cinta itu... cinta hanya karena Allah semata...

Dan sahabatku, sungguh, saya mencintai kalian semua, karena Allah...


catatan: 
saran dan ajakan ini tidak berlaku untuk yang bukan mahram dan semacamnya lho!...hehe...
hanya untuk ukhuwah islamiyah bersama sahabat2 perjuangan...
hanya berlaku dengan etika dan bingkai syari'ah.

Selasa, 15 Juni 2010

Adakah solusi Pemadaman bergilir di indonesia?

Terhitung mulai tahun 2005 perusahaan listrik Negara (PLN) menerbitkan himbauan kepada masyarakat untuk melakukan penghematan listrik ketika beban puncak, yaitu terhitung jam 17.00-22.00. ini dikarenakan kebutuhan yang kian hari semakin meningkat sedangkan pasokannya tidak bertambah. Sebagai negara berkembang Indonesia tentunya memerlukan banyak energi listrik terutama untuk memenuhi kebutuhan industri, pelayanan masyarakat, pembangunan infrastruktur ataupun untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Saat ini hampir semua alat-alat pemenuh kebutuhan masyarakat dan bahkan infrastruktur yang ada digerakkan oleh mesin yang membutuhkan listrik ataupun bahan bakar sedangkan sampai saat ini kita masih sangat bergantung pada energy tak terbarukan seperti energy fosil ataupun gas alam yang itupun cadangannya makin menipis dari hari ke hari. 

Jeratan krisis listrik nasional yang sampai posisi saat ini makin parah membuat pemerintah dalam hal ini PLN bertindak cepat. Konsumsi akan energi listrik nasional yang terus meningkat membuat pemerintah berencana membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batubara yang memang sampai saat ini merupakan cadangan terbesar yang memungkinkan untuk di berdayakan walaupun ini tetap bukan merupakan solusi yang tepat untuk keberlangsungan jangka panjang karena batu bara masih tergolong pada sumber energy tak terbarukan yang akan habis dan tidak bisa di daur ulang meskipun Indonesia memang masih mempunyai cadangan batu bara yang diprediksikan cukup untuk cadangan 45 tahun kedepan, tapi bagaimanapun batu bara tetap jenis sumber energy tak terbarukan yang akan habis sedangkan kebutuhan energy di masyarakat dipastikan akan terus meningkat.

Refernsi yang menjanjikan dan telah direkomendasikan banyak ahli energi adalah pembangunan PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) yang sampai saat ini masih di anggap controversial karena memang terlalu banyak kepentingan yang bercokol di dalamnya. Rencana pembangunan PLTN sebenarnya telah lama di canangkan di Indonesia mulai dari tahun 70-an. Adanya Program study Teknik Nuklir di UGM adalah merupakan bukti perencanaan pemerintah sejak dahulu tetapi sampai sekarang sudah hampir 40 tahun masih belum terlaksana. Seringkali orang mendengar kata nuklir sudah takut terlebih dahulu, masyarakat hanya melihat sisi buruk dari nuklir itu sendiri karena pemikiran masyarakat telah terkontaminasi oleh peristiwa pemboman hirosima dan Nagasaki jepang pada saat terjadi perang dunia II tentang nuklir. Padahal nuklir ini termasuk sumber energy yang sangat ramah lingkungan dibandingkan sumber energy fosil yang telah popular digunakan, dan aman jika di operasikan sesuai dengan standar prosedur yang ada. 

Pemanfaatan teknologi nulir ini akan dapat menyediakan energi listrik yang sangat besar dengan bahan baku yang efisien dan juga melimpah ada di Indonesia. Jika Indonesia membangun PLTN diperkirakan sumber energy ini bisa bertahan sampai ratusan tahun kedepan.

Tapi sayangnya memang sangat sulit untuk menggoalkan proyek nuklir di Indonesia karena aspek politik luar negeri yang tidak menginginkan Indonesia bisa mandiri dan mapan dalam bidang energy yang nantinya tidak lagi akan bergantung pada pihak asing, atau aspek ekonomi para pengusaha pembangkit-pembangkit listrik yang akan merugi dan bahkan bangkrut jika dibangunnya PLTN di Indonesia karena perbandingan efektifitas dan produktifitas dari 1 PLTN bisa sebanding dengan berpuluh-puluh PLTU jika di bandingkan dengan produktifitas hasilnya dan lain sebagainya masih banyak factor yang mempengaruhi.

Indonesia menjadi Negara yang berkedaulatan energy tidak akan pernah terjadi jika regulasi tentang pengelolaan energy nasional masih bisa dikendalikan oleh asing. Indonesia akan mampu menjadi Negara yang berkedaulatan energy hanya jika pemerintahnya berani mengambil sikap dan berani mengambil resiko dalam memutuskan kebijakan perencanaan dan pengelolaan energy nasional secara mandiri dan independen dari segala kepentingan yang ada terkecuali hanya untuk kepentingan kesejahteraan bagi rakyatnya .

Mahasiswa sebagai oposisi pemerintah? (opini oktober 09)

20 oktober 2009, hari dimana Susilo bambang Yudhoyono di kukuhkan kembali menjadi Presiden Republik Indonesia yang ke dua kalinya dengan mencatat kemenangan yang cukup signifikan. Angka 60% yang dicapai kubu SBY beserta rombongan koalisinya menjadikan suara di DPR/MPR cenderung homogen. Bahkan pihak-pihak yang sudah sejak dari awal mendeklarasikan diri sebagai oposisi sejatipun pada akhirnya merubah haluan kebijakannya menjadi mitra strategis pemerintahan karena tertarik dengan tawaran yang diberikan pemerintah terpilih di MPR. Ketua MPR seharusnya dipilih dari partai pemenang, tetapi saat ini malah dilimpahkan kepada partai yang dulunya adalah Oposisi. Hal ini mengindikasikan sebuah pendekatan dari presiden terpilih dalam upaya “pengamanan posisi” atau homogenisasi pemerintahan yang ada.
Keadaan ini memunculkan banyak kekhawatiran dari berbagai pihak akan munculnya rezim otoriter jilid 2 yang dulu pernah menjadi sejarah kelam bangsa Indonesia. Adanya Oposisi dalam sebuah pemerintahan tetaplah dinilai penting adanya sebagai media penyeimbang system yang akan senantiasa mengawasi semua kinerja system yang ada. Tanpa adanya oposisi, sebuah pemerintahan berpeluang besar untuk dimanfaatkan oleh kalangan yang berkuasa dalam menggapai obsesi pribadinya seperti telah terjadi pada zaman orde baru silam, MPR/DPR hanya menjadi lembaga verifikasi belaka. Semua kebijakan tidak lagi di dasarkan atas dasar kesejahteraan masyarakat pada umumnya, tetapi hanya untuk kepentingan elit dan golongan yang berkepentingan belaka.
Pada akhirnya Pemerintahan Indonesia hanya terbentuk dari sebuah koalisi besar tanpa munculnya oposisi untuk mengimbangi pemerintah. Lalu siapakah yang akan menjadi kekuatan pengontrol pemerintah? Siapakah yang dapat menjadi pembela rakyat apabila terjadi kesewenangan dan kebijakan yang tidak pro-rakyat? Indonesia sekarang butuh kekuatan baru yang tidak pragmatis, netral, dan konsisten untuk membela kepentingan rakyat. Maka itu, disinilah peran mahasiswa dibutuhkan. Ketika semuanya telah berpaling dari pembelaan terhadap kepentingan dan kesejahteraan rakyat, ketika semuanya telah terjebak dalam ruang-ruang pragmatisme dan egoisme pribadi, mahasiswalah yang tetap konsisten dalam mengawal dan membaktikan diri demi kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Tanpa pamrih dengan semangat dan idealismenya yang bersih, hanya untuk sebesar-besar kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan semangat dan idealismenya, mahasiswa tetap siap menjadi oposisi pemerintah sampai kapanpun. Yang akan senantiasa mengawal dan mengawasi berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia. Meskipun semua kekuatan politik telah beralih ke pemerintah, mahasiswa akan menjadi kekuatan legislatif alternatif untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.
Semangat perjuangan mahasiswa tidak akan mati. Mahasiswa akan terus menjadi mediator sebagai perwajahan dari rakyat Indonesia. Menjadikan kesejahteraan masyarakat sebagai prioritas utama yang harus dipenuhi oleh pemerintah.
Langkah yang paling dekat dan konkret dari mahasiswa pasca dikukuhkannya susilo bambang yodhoyono (SBY) sebagai presiden yang ke-2 kalinya adalah dengan membentuk cabinet bayangan yang akan senantiasa mengawasi kebijakan pemerintahan SBY dalam 100 hari pertama pasca pelantikan. Selain itu juga menuntut janji-janji pemerintah incumbent 5 tahun yang lalu yang belum terlaksana dan bahkan telah ditambah lagi dengan janji-janji pada pemilu 2009 kemarin. Dengan semangat SUMPAH MAHASISWA INDONESIA, mahasiswa akan konsisten memenuhi kepentingan rakyat dan menuntut pemerintahan yang jujur dan bersih dengan turun kejalan dalam aksi menyambut pelantikan presiden baru 2009.
Tiada kata akhir bagi bangsa pejuang. Maka itu juga tiada kata akhir bagi perjuangan mahasiswa. Mahasiswa akan tetap tegak sebagai pilar demokrasi dan reformasi di Indonesia dengan posisi dan sikapnya yang terus imparsial, netral, dan progresif terhadap dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Ini harapannya dapat menjadi sebuah pengingat bagi kita bersama bahwa masih ada yang harus diselesaikan di Negara ini dan mahasiswa akan tetap konsisten sebagai gerakan moral maupun intelektual di Indonesia.

Krisis Transportasi indonesia? (di muat di Republika September 2009)


Yogyakarta berpotensi menjadi kota macet seperti jakarta dan kota-kota besar lainnya di indonesia. Volume kendaraan kian meningkat padat, Jalan-jalan yang ada dipenuhi oleh kendaraan bermotor. Peningkatan volume kendaraan ini sangat terasa peningktannya dari waktu kewaktu. Dalam empat tahun terakhir saja, bisa mengalami peningkatan lebih dari 80% setiap tahunnya.
(gambar kemacetan di jalan Kalimalang Bekasi, diambil dari suardi.wordpress.com)
Pada tahun 2006, hampir di setiap parkiran kampus ugm masih kosong, masih menyisakan banyak tempat, tetapi saat ini sudah tak ada lagi parkiran yang muat untuk menampung kendaraan bermotor.
Dulu hampir tidak pernah dirasakan adanya kemacetan di baddan jalan, tetapi saat ini hampir disetiap lampu merah mengalami kemacetan yang luar biasa panjang. Apalagi pada pagi dan sore hari, saat masuk dan keluar jam kantor. Inilah keadaan kotaku saat ini. Kota malangku yogyakarta, dan mungkin hampir disemua kota-kota besar mengalaminya.
Sepeda motor bukanlah menjadi barang aneh lagi,setiap orang dapat dengan mudah mendapatkan barang ini hanya dengan uang 800ribu rupiah bahkan lebih murah dari itu. Bukanlah hal yang sulit untuk mendapatkan sebuah sepeda motor pada hari ini, setiap orang dapat memilikinya dengan sangat mudah. Hal inilah yang juga ikut berpengaruh besar dalam peningkatan volume kendaraan di kota-kota besar.
(gambar kemacetan di jalan Kalimalang Bekasi, diambil dari suardi.wordpress.com)
Kendaraan yang baru sangat mudah untuk di dapatkan, sedangkan kendaraan lama tidak terus kemudian berhenti beroperasi. Semua kendaraan lama yang mengikuti uji emisi di dinas perhubungan pasti dengan mudahnya lulus uji emisi dengan uang pelicin, tradisi yang sudah mendarah daging dan belum bisa di akhiri sampai detik ini, entah mengapa.
Akhirnya terjadi ketidak keseimbangan antara input dan output kendaraan bermotor di jalanan. Kendaraan baru terus diproduksi dan memasuki jalanan, tetapi kendaraan lama tidak ada yang keluar dari jalan karena semuanya tetap lulus uji emisi. Dari kendaraan jaman batupun masih boleh beroperasi. Proses substitusi antara kendaraan lama dan baru tidak berjalan, sehingga menjadi suatu hal wajar bila kemacetan kerap kita dapati di hampir semua jalan.
Seharusnya ada undang-undang yang mengatur tentang produksi dan pemakaian kendaraan di indonesia, sehingga ada pengaturan pengeluaran kendaraan setiap tahunnya. Tidak bebas seperti saat ini. Setiap produsen kendaraan boleh memproduksi dan mengeluarkan kendaraan kapanpun. Kalopun sudah ada, perlu ditinjau ulang pelaksanaannya. Pun dengan fungsi UJI EMISI yang dilakukan oleh dishub harus di awasi kembali pelaksanaannya, jangan sampai seperti terjadi saat ini, belum di uji kelayakan mesinnya, sudah mendapatkan surat lulus uji emisi. Hal ini bukan hanya berpengaruh pada peningkatan beban kendaraan yang luar biasa, tetapi juga sangat berpengaruh besar pada perubahan iklim global, global warming.
Di sisi lain, bila kita melihat dari sumber energi yang digunakan dari kesemua kendaraan bermotor yang ada di indonesia saat ini, adalah bahan bakar minyak. Yang padahal menurut salah satu anggota DEN (Dewan energi Nasional) yang sekaligus dekan Fakultas teknik Ugm,Ir. Tumiran.,Meng.Phd., “cadangan minyak indonesia paling hanya tinggal 8 tahunan lagi yang sudah jelas ada sumbernya saat ini, maksimal 15 tahun dengan semua cadangan yang belum terekplorsi”. Bila ini benar, lalu maju bagaimana nasip kendaraan di indonesia 8 tahun mendatang? Padahal semua mesin yang ada semuanya menggunakan bahan bakar minyak?apakah kemudian nanti semua kendaraan itu akan menjadi seonggok sampah saja? Padahal belum ada sumber energi lain yang siap dijadikan pengganti. Dan kalopun ada, bagaimana cara mensubstitusi settingan mesin yang defaultnya adalah berbahan bakar minyak?
Pertanyaan-pertanyaan inilah yang seharusnya dijawab pemerintah indonesia saat ini, karena pemerintahlah yang menjadi stakeholder utama untuk mengatasinya.
Walluhu alam.,.

Hati-hati Tersandung Malas..

hmm.,

Dalam sebuah perjalanan sudahlah pasti ada banyak batu sandungan dimana-mana, dan alhamdulillah beberapa waktu lalu aku berhasil menemukan satu batu sandungan yang harus ku hindari. 

ya walaupun sudah sangat banyak orang mengingatkan dan memberitahukanku tentang satu sandungan ini, tapi sungguh, merasakan, mengetahui dan menyadarinya sendiri sungguh sangat beda rasanya... lebih gimana ya, lebih nempel dan berenergi.

apakah sandungan itu?

....M.A.L.A.S....

hmm,. tak biasanya aku tersandung batu besar ini, tapi alhamdulillah setelah ku menjalaninya, merasakannya, akhirnya dapat juga penyebab dan obatnya...

dari yang saya alami, satu hal penyebab inti penyakit ini, apa itu?

...M.E.N.U.N.D.A...

ya, penyebab utama dari ini semua adalah MENUNDA. jadi jika kita senantiasa tidak menunda-nunda segala hal yang bisa di kerjakan saat ini, insyaallah kita akan terhindar dari efek berkepanjangan penyakit akut ini...

jadi mari B.E.R.S.E.G.E.R.A untuk melakukan segala yang bisa kita kerjakan saat ini,.jom jom jom!!!
eits, tapi jangan lupa, bersegera tidaklah sama dengan tergesa-gesa...oke oke!

-mief-